BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangIndonesia merupakan negara kepulauan yang dua pertiga wilayah negaranya adalah laut dan lautan dengan 13.667 buah pulau besar maupun kecil, serta mempunyai garis pantai terpanjang di dunia, yaitu kurang lebih 80.791,42 km. Selain itu, kekayaan alam di dalamnya pun luar biasa banyaknya, terutama dengan keanekaragaman jenis hewan (fauna), tumbuh-tumbuhan (flora), serta bahan tambang dan mineral. Apalagi tingkat pencemaran laut indonesia relatif kecil, yaitu hanya sekitar 0,2 persen bila dibandingkan dengan pencemaran laut yang terjadi diseluruh dunia.
Tetapi sangat disayangkan, potensi laut Indonesia yang sedemikian baiknya kurang dimanfaatkan secara optimal serta tidak diimbangi pula dengan usaha pengembangan lebih lanjut. Sampai sejauh ini, sebagian besar petani ikan (nelayan) hanya melakukan kegiatan pemungutan hasil laut saja tanpa adanya usaha-usaha pengembangan. Namun demikian, ada juga sebagian kecil yang sudah mulai dikembangkan, seperti pembudidayaan beberapa jenis ikan, udang, dan rumput laut. Saat ini yang sedang banyak dikembangkan di Indonesia adalah pembudidayaan rumput laut. Bahkan di beberapa daerah sudah dilakukan secara besar-besaran. Contohnya, di teluk Jakarta, bahkan di propinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di daerah pesisir Takala, Bulukumba, dan Maros, areal budidaya rumput laut lebih kurang seluas 775 Ha dengan hasil sekali panen lebih kurang 170 ton.
Rumput laut (sea weed) merupakan hasil perikanan yang bukan berupa ikan, tetapi berupa tanaman. Usaha budidaya ini mengingat potensi rumput laut sebagai salah satu komoditas ekspor nonmigas ternyata mempunyai prospek ekonomi yang cukup cerah.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa itu rumput laut ?
- Dimana habitat rumput laut ?
- Klasifikasi dari rumput laut ?
- Manfaat rumput laut ?
Tujuan mengenal Rumput Laut adalah agar dapat memahami dengan baik tentang rumput laut dan dapat membuka inspirasi bagi pembaca dalam memanfaatkan rumput laut sebaik mungkin
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Apa itu Rumput LautRumput laut termasuk beberapa jenis (species) dari alga atau ganggang, dimana alga ini dikenal sebagai ”vegetasi perintis” (tanaman perintis). Alga mengandung klorofil, karotenoid, dan juga kromatophora (butiran-butiran zat warna), seperti hijau, biru, keemasan, dan lain sebagainya.
Alga atau phyton dalam bahasa latin mempunyai nama dan istilah Indonesia yaitu ganggang. Ganggang ini berbeda sekali dengan ganggang (Hydrilla spp). Orang sering keliru dalam penamaan serta pengenalannya, jadi berhati-hatilah dalam mengenali dan memberi nama rumput laut.
Di Indonesia sendiri, rumput laut mempunyai bermacam-macam nama, sesuai dengan daerah tempat dia ditemukan. Di pulau Jawa dikenal dengan nama kades, ganggang atau rambu kasang. Di pulau Bali disebut bulung, di pulau Lombok namanya lelusa. Sedang di kepulauan Maluku dikenal dengan nama arien.
2.2 Habitat Rumput Laut
Habitat atau tempat hidup alga adalah di air, baik itu air tawar, payau, maupun laut, selain itu dapat pula di tanah yang lembab. Umumnya dia hidup sebagai plankton (jasad renik), yang terdiri dari:
- Zooplankton, plankton yang dapat bergerak sendiri.
- Phytoplankton, plankton yang tidak dapat bergerak sendiri, sifatnya lebih mendekati sifat tanaman.
- Benthos, yaitu ganggang atau alga yang hidup di dasar perairan, sedangkan yang hidupnya terapung disebut Neuston
2.3 Klasifikasi dari Rumput Laut
Alga atau ganggang dapat diklasifikasikan menjadi tujuh divisi, berdasarkan pada pigmentasi yang ada di dalam tubuh alga, yaitu :
- 1. Divisi Cyanphyta (alga biru)
Susunan tubuhnya ada yang bersel satu (uniseluler), membentuk koloni dan filamen. Alga biru dapat melakukan fotosintesis yang menghasilkan tepung sianofise dan sianofisin (sejenis protein). Hal ini dikarenakan tubuhnya mengandung klorofil ”a” dengan karotenoidnya beta (β).
- 2. Divisi Chlorophyta (Alga hijau)
- Chlorophyceae (alga hijau)
Susunan tubuhnya ada yang bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (poliseluler), tetapi ada juga di antaranya yang membentuk kolomi dan filamen.
Alga dari divisi ini dapat melakukan proses fotosintesis yang menghasilkan amilum dan lemak. Hal ini dikarenakan tubuhnya mengandung klorofil “a” dan “b”, karotenoidnya alfa (α) dan beta (β). Perkembangbiakannya secara sporik, namun ada juga yang gametik.
- Charophyceae (alga karang)
Alga karang ini memiliki persamaan dengan alga hijau. Persamaanya terletak pada cadangan makanannya, yaitu amilum dan lemak. Perkembangbiakannya, umumnya secara vegetatip dan gametik.
- 3. Divisi Euglenophyta
- 4. Divisi Phyrophyta (alga api)
- 5. Divisi Chrysophyta (alga keemasan)
- Xanthophyceae
- Chrysophyceae (alga keemasan)
- Bacillariophyceae (alga kersik, diatome)
- 6. Divisi Phaeophyta (alga perang)
Pigmentasi yang dimiliki alga perang, antara lain, klorofil ”a” dan ”c”, sedangkan cadangan makanannya berupa Manitol (senyawa alkohol) dan Laminarin (senyawa karbohidrat). Perkembangbiakannya terjadi secara vegetatif, sporik, dan gametik.
- 7. Divisi Rhodophyta (alga merah)
Pigmentasi yang dimiliki alga merah antara lain, klorofil ”a” dan “d”. Cadangan makanannya berupa tepung florida. Perkembangbiakannya terjadi secara vegetatif, yaitu dengan fragmentasi, sporik dan gametik
2.4 Manfaat Rumput Laut
Rumput laut telah lama digunakan sebagai makanan maupun obat-obatan di negeri Jepang, Cina, Eropa maupun Amerika. Diantaranya sebagai nori, kombu, puding atau dalam bentuk hidangan lainnya seperti sop, saus dan dalam bentuk mentah sebagai sayuran. Adapun pemanfaatan rumput laut sebagai makanan karena mempunyai gizi yang cukup tinggi yang sebagian besar terletak pada karbohidrat di samping lemak dan protein yang terdapat di dalamnya.
Di samping digunakan sebagai makanan, rumput laut juga dapat digunakan sebagai penghasil alginat, agar-agar, carrageenan, fulceran, pupuk, makanan ternak dan Yodium. Beberapa hasil olahan rumput laut yang bernilai ekonomis yaitu :
- Alginat, digunakan pada industri farmasi sebagai emulsifier, stabilizer, suspended agent dalam pembuatan tablet, kapsul;
- kosmetik : sebagai pengemulsi dalam pembuatan cream, lotion, dan salep
- makanan : sebagai stabilizer, emulsifier, thickener, additive atau bahan tambahan dalam industri tekstil,
- Agar-agar, banyak digunakan pada industri/bidang : kertas, keramik, fotografi dan lain-lain ;
BAB III
PENUTUP
- Rumput Laut adalah sejenis alga yang memiliki zat warna yang juga disebut klorofil dengan berbagai macam warna.
- Habitat hidup rumput adalah di air, yaitu air tawar, laut, payau dan ada beberapa yang hidup di tanah yang lembab.
- Rumput laut dapat diklasifikasikan kedalam tujuh divisi, berdasarkan pada pigmentasi yang ada di dalam tubuh rumput laut itu sendiri, yaitu Cyanophyta (alga biru), Chlorophyta (alga hijau), Euglenophyta, Pyrophyta (alga api), Chrysophyta (alga keemasan), Phaeophyta (alga perang), Rhodophyta (alga merah).
No comments:
Post a Comment