KATA PENGANTAR
Saya menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan karya ilmiah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. semoga tugas ini berguna bagi semua pihak.Amin…
15 November 2013
penulis
DAFTAR ISI
Lembar Judul ………………………………………………………………………………..1Kata Pengantar………………………………………………………………………………2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….3
Bab I Pendahuluan………………………………………………………………………..…4
Bab II Kajian Teori……………………………………………………………………...…..5
Bab III Metode Penelitian…………………………………………………………………...6
Bab IV Pembahasan…………………………………………………………………...……7
Bab V penutup ……………………………………………………………………………..8
Daftar Pustaka…………………………..………………………………………………..…9
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar belakang
Limbah rumah tangga merupakan pencemar air terbesar selain limbah-limbah organisme, pertanian dan bahan pencemar lainnya. Limbah rumah tangga dapat berupa padatan (kertas, organis dll.) maupun cairan (air cucian, minyak rgani bekas, dll.).
- Rumusan masalah
- Bagaimanakah dampak dari limbah deterjen terhadap organisme air?
- Apakah dampak jangka panjang dari limbah deterjen bagi lingkungan?
- Tujuan penelitian
2. Sebagai wahana melatatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
3. Menumbuhkan etos ilmiah dikalangan siswa sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studynya.
4. Melatih keterampilan dasar untuk penelitian.
- Manfaat penelitian
- Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca efektif
- Melatih untuk menggabungkan bacaan dari berbagai sumber
- Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan
- Meningkatkan pengorganisasian fakta atau data secara jelas dan sistematis.
- Memperoleh kepuasan intelektual.
- Hipotesis
- Dampak limbah deterjen bagi organisme air sangat buruk, dimana jika terlalu banyak limbah deterjen yang tercampur dalam air organisme-organisme air yang hidup dalam air itu bisa mati.
- Dampak jangka panjangnya adalah berkurangnya organisme air dlam lingkungan.
BAB II
KAJIAN TEORI
- Pengertian Detergent
Rantai hidrokarbon, R, di dalam molekul sabun di atas mungkin adalah rantai hidrokarbon yang lurus atau rantai hidrokarbon yang bercabang.
Detergen sudah sangat akrab di kehidupan kita, terutama bagi ibu rumah tangga. Detergen digunakan untuk mencuci pakaian. Untuk menyempurnakan kegunaannya, biasanya pabrik menambahkan Natrium Perborat, pewangi, pelembut, Naturium Silikat, penstabil, Enzim, dan zat lainnya agar fungsinya semakin beragam. Tapi diantara zat-zat tersebut ada yang tak bisa dihancurkan/dilarutkan oleh mikroorganisme sehingga otomatis menyebabkan pencemaran lingkungan. Apabila air yang mengandungi detergen dibuang ke dalam air, tercemarlah air dan pertumbuhan Alga yang sangat cepat. Hal ini akan menyebabkan kandungan oksigen dalam air berkurangan dan otomatis ikan, tumbuhan laut, dan kehidupan air lainnya mati.Selain itu limbah Detergen juga menyebabkan pencemaran tanah yang menurunkan kualitas kesuburan tanah yang mengakibatkan tanaman serta hidupan tanah termasuk cacing mati. Padahal cacing bisa menguraikan limbah organik, non organik & menyuburkan tanah.
Bahan utamanya ialah garam natrium yaitu asam organik yang dinamakan asam sulfonik. Asam sulfonik yang digunakan dalam pembuatan detergen merupakan molekul berantai panjang yang mengandungi 12 hingga 18 atom karbon per molekul.
Detergen pertama disintesis pada tahun 1940-an, yaitu garam natrium dari alkyl hydrogen sulfat. Alkohol berantai panjang dibuat dengan cara penghidrogenan lemak dan minyak.
Alkohol berantai panjang ini direaksikan dengan asam sulfat menghasilkan alkil hydrogen sulfat yang kemudian dinetralkan dengan basa.
Natrium lauril sulfat adalah detergen yang baik. Karena garamnya berasal dari asam kuat, larutannya hampir netral. Garam kalsium dan magnesiumnya tidak mengendap dalam larutannya, sehingga dapat dipakai dengan air lunak atau air sadah. Pada masa kini, detergen yang umum digunakan adalah alkil benzenasulfonat berantai lurus. Pembuatannya melalui tiga tahap. Alkena rantai lurus dengan jumlah karbon 14-14 direaksikan dengan benzena dan katalis Friedel-Craft (AlCl3 atau HF) membentuk alkil benzena. Sulfonasi dan penetralan dengan basa melengkapi proses ini.
Rantai alkil sebaiknya tidak bercabang. Alkil benzenasulfonat yang bercabang bersifat tidak dapat didegradasi oleh jasad renik (biodegradable). Detergen ini mengakibatkan masalah polusi berat pada tahun 1950-an, yauti berupa buih pada unit-unit penjernihan serta disungai dan danau-danau. Sejak tahun 1965, digunakan alkil benzenasulfonat yang tidak bercabang. Detergen jenis ini mudah didegradasi secara biologis oleh mikroorganisme dan tidak berakumulasi dilingkungaN
BAB III
METODE PENELITIAN
- Tempat dan Waktu Penelitian
Tanggal: 12 NOVEMBER 2013
Tempat: LINGKUNGAN SEKITAR RUMAH
Waktu: 13.00 – 14.00
- Alat
- 3 buah gelas plastic transparan
- Stopwatch
- 2 buah sendok makan
- Lap/tisu
- Kertas/buku dan pulpen
- Bahan
- 9 ekor kecebong
- 3 gelas air
- 3 sendok makan deterjen
- Objek pengamatan
- Kondisi kecebong sebelum tercemar
- Kondisi kecebong sesudah tercemar
BAB IV
PEMBAHASAN
- Hasil penelitian:
NO
|
Bannyaknya deterjen yang digunakan
|
Waktu pengamatan
|
Kondisi kecebong
|
|
Sebelum tercampur
|
Setelah terampur
|
|||
1
|
Tidak ada
|
40 Detik
|
Hidup
|
-
|
2
|
1 sendok makan
|
40 Detik
|
Hidup
|
Mati
|
3
|
2 sendok makan
|
11 Detik
|
Hidup
|
Mati
|
- Pembahasan
- Air yang tidak terampur deterjen , kecebong yang berada didalamnya tetap hidup.
- Air yang tercampur deterjen 1 sendok, kecebong yang berada didalamnya, mampu bertahan hidup selama 40 detik.
- Air yang tercampur deterjen 2 sendok, kecebong yang berada didalamnya hanya mampu bertahan hidup 11 detik saja.
- Kecebong-kecebong yang berada didalam air yang telah tercemar, tidak mampu bertahan hidup. Begitu berbahayanya air yang tercemar tersebut bagi organisme air.
Jadi air yang tercemar oleh limbah rumah tangga
terutama deterjen dapat menyebabkan pengaruh yang sangat besar terhadpa
lingkungan.
BAB V
PENUTUP
PENUTUP
- Kesimpulan
- Jadi dapat penulis simpulkan bahwa larutaan detergent sangat berpengaruh sekali terhadap kondisi fisik organism air yang dapat menyebabkan kecebong tersebut melemah bahkan hingga mati.
- Saran
- Manusia hendaknya selalu memelihara dan memperbaiki lingkungan untuk generasi yang akan dating
- tindakan-tindakan pencemaran yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan harus dihindarkan
- perlu adanya penelitian secara ilmiah terhadap lingkungan sehingga
masalah-masalah lingkungan dapat ditanggulangi lebih baik lagi.
Ada kerja sama yang baik dari semua pihak dalam rangkar - Ada kerja sama yang baik dari semua pihak dalam rangka mempertahankan kelestarian dan mencagah terjadinya kerusakan terhadap lingkungan.
No comments:
Post a Comment